Sabtu, 17 November 2012

Working Mom? Yay or Nay?

Yuppp...! Tanggal 5 November 2012 lalu menandakan hari pertama balik kerja, setelah 2 tahun 11 bulan di rumah. Hari pertama itu disambut heboh banget, bukan oleh dunia kerja, tapi oleh kepusingan gara2 si ibu pulkam #lappeluh. Jadi, si ibu yang udah kerja dari bulan september itu tiba2 harus pulang karena anaknya sakit keras, alias sakit tipes. Ibu ini udah mulai deket sama Nikki dan Nikki udah sering inisiatif ngajak main ibu, eh malah harus pergi. Baru aja menjelang akhir minggu aku ngomong sama suami kalo udah bisa tenang mulai kerja, ternyata nasib berkata lain. Jujur aku merasa marah, yah apapun alasannya tapi menyangkut anak kalo ada yg ga beres itu bikin senewen. Pengen marah sama si ibu, tapi mau dikata apa, siapa yg mau anak sakit. Tapi cara dia pergi dan kirim SMS bahwa dia gak tau kapan akan balik dan terserah aku kalo mau cari org lain pengganti dia. Sekarang masalahnya gak semudah itu, karena sudah dari awal dia datang kita jelaskan untuk apa dia kerja di sini. Dan 1 hari menjelang hari kerjaku malah dia pergi. Ya sudah lah, tanpa banyak bicara lagi, aku mutusin nyari baru. Dan setelah nanya2 ke sana kemari, dapatlah nomor yayasan bekas suster Ira. Kutelepon, pilih orang dan langsung deal. Singkat cerita, sejauh ini sang suster kerja dengan baik, bisa get along dengan Nikki tanpa banyak drama (beda dgn waktu sama ibu yg penuh airmata dari Nikki), dan belum ada hal yg perlu dikomplen. Aku berharap dia orangnya bener, baik seperti yg kelihatannya.

Dalam kehebohan yg terjadi di awal2 kerjaku itu, ada beberapa komentar dr orang2 sekitar; teman2, kakak, ortu. Yang paling menarik perhatianku adalah yg kontra terhadap keputusanku untuk kerja lagi. Ada yang bilang, "Memangnya gak kepikiran ya gimana kalo pengasuhnya tiba2 berenti?" Pada saat itu kujawab bahwa, yah kalo semua org urung karena alasan itu, semua ibu gak ada yg kerja. Lalu dia cerita kalau suaminya marahin aku, dan kalau dia yg berbuat begitu bakal diamuk. Saat itu patahlah hati ini #eaa. Entah karena kondisi yg lagi labil saat itu atau memang sulit aku terima. Aku cuma bisa jawab, "Ya itulah beban yg harus ditanggung seorang wanita." Di satu sisi ibu mana yg ga berharap bisa menghabiskan sepanjang sisa hidupnya dengan anaknya, di sisi lain juga harus memikirkan berbagai kebutuhan finansial yg semakin besar, di sisi lain sebagai manusia yg memiliki keinginan akan pencapaian/prestasi. Itu semua adalah beberapa dari mungkin banyak lagi alasan seorang ibu bekerja. Pada awal Nikki hadir, gak banyak biaya yg harus ditanggung, apalagi kami juga masih numpang di rumah mami. Ke belakangnya, perasaan koq agak berat ya, hehe mungkin juga karena habis bangun rumah dan pindahan. Belanja baju dan mainan Nikki sudah mulai absen dari beberapa bulan lalu, dari yg sebelumnya belanja terus. Pergi ke mall terasa agak sedih saat Nikki mupeng banget main di playground atau naik kereta dan kami dengan berat hati harus mengalihkan perhatian dia untuk pergi dari sana. Ya! Menumpuknya perasaan sedih itulah yg membantu membulatkan tekad.

Walaupun malamnya di rumah aku menangis tersedu2, aku kuatkan hati aja dan yakin bahwa inilah yg harus aku lakukan. Semua aku lakukan buat anak. Ada yg bilang bahwa kebahagiaan ga bisa dibeli dengan uang. Nyatanya gak selalu demikian di kehidupan nyata. Semua ada harganya. Dan saat weekend-nya kami ajak Nikki naik kereta yg setiap kali dia tunjuk2 dengan semangat sambil bilang, Mau... Mauuu....," baru aku benar2 yakin ini memang yg terbaik untuk saat ini. Satu lagi yg membuat tenang, mamiku memang udah lama nanya kapan balik kerja lagi. Menurut dia, lebih baik anaknya membayar prt daripada anaknya jadi "prt" :D Nah tapi kami akui masih blm mampu untuk membayar prt itu tanpa dua gaji.

Semua kembali ke pilihan dan kondisi masing2. Tapi kalau ada 1 hal yg bisa aku saranin, jangan pernah deh ngejudge pilihan seorang ibu tanpa berjalan di sepatunya. Yakin deh ga ada yg lebih sedih daripada orangtuanya sendiri karena harus meninggalkan anaknya utk pergi kerja.

Semua ini untukmu.

Jumat, 16 November 2012

Nyari Sepatu Enakkk...!

Setelah tiga taunan ga kerja, beberapa bulan lalu mutusin balik kerja lagi. Baju-baju kerja mulai dipilah lagi, beberapa udah butut modelnya haha, beberapa  masih layak. Daaan, karena terakhir kerja kantoran dulu di proyek mirip NGO, jadilah ga punya sepatu kerja layak (dulu pake sendal aja boleh hihi). Ngubek-ngubek rak sepatu, yang layak pakai kerja cuma 2 flat shoes dan 1 wedge shoes yang bikin pegelll... sisanya sendal ngemol *sigh*.

Udah semingguan lebih pake flat shoes lama, jam awal pake memang ok. Tapi setelah lebih dari 1,5 jam, jempol linu koq euy :( Dan karena jam kerja (baca:  ngajar) itu rata-rata 3 jam, sisa 1,5 jamnya lagi jalan udah terseok2. Punya sih satu flat shoes lagi, tapi warnanya green lime, ngejreng bok... susah nyocokin ama baju kecuali lagi pengen nyentrik haha.

Udah beberapa kali ngelirik @roppopo dan mandangin sepatu2nya di sini tapi belom bisa mutusin mau yang mana... banyakkk yang di mau. Ngiler banget tiap kali baca-baca komen org yang beli. You got me at "Empuk" hehe... Tiap kali kepengen tuh karena komen orang selalu enak dan empuk. Ya itu kan yang dicari dari sepatu, apalagi aku ngajar tuh harus sering jalan n ngesot kesana kemari. Kandidat yang udah dipilah (setelah melototin satu2 berkali2), misalnya:

Ghea Denim - Matcha

atau

Gina

Dan beberapa kali nanya ke suami, "Bagus gak?" sampe akirnya diteriakin, "Beliii sanaaa...." (Pikir dia: nanya mulu kaga beli2). Daaaaaan semakin hepi ternyata sabar ada hasilnya hihihihihi, sekarang jadi bisa beli dengan diskon 30% euyyy... hiiihii #emakmuree.

Yuk ah mari dicoba jangan cuman diplototin mulu #notetoself hahahahaha........



 

Minggu, 05 Agustus 2012

Gotta Start Working Again

Out of the blue, in a quite hot night of august, while I was staring on an ipad my girl showed me *forcefully* she was playing, a thought occured to me: I had stayed at home too long. We just moved to a new home and I had pretty much done everything by myself. Not that it's a very great thing or anything but the last 2 and a half weeks kicked me in the butt and got my lazy ass up.

I've always been secretly melancholic. People must see me as a cheerful and a bit outgoing person, the closest find me funny too. One or two know I'm this geek who writes poems and stuff on my diary, remembers every lyric, watches action movies and crying over the drama *geez*. During the last moment of my college years, I met some friends who shared the same fondness for books of particular genre, poem writing, and stuff. They found me inspirational and I really didn't mind the compliment. The stuff was my aspiration.

Jumping to the present. Me, a stay at home mom of a 17 month old girl. The last time I read a novel must be around two years ago, and writing? I can write?? I feel like I've always been like this. No hobby, no special skill, sometimes no degree. Have I made my self dumber? The friend I mentioned above texted me a couple of weeks ago to say hi and I was kinda scared she was going to bring up a conversation involving new movies, books, as I would've had no idea about those. Thank god she didn't.

A lightning stroke me; "I'm an ordinary person", and I've always hated being that. But a month ago I had a chat with my elder sister. We talked about kids and she said she doubted if she could be a good mother (she's not married yet, but soon), as she couldn't think of any better thing a mother could do than what I'd done to my girl *tears*. Of course I didn't show her the tears. But she didn't know how much what she said meant to me and my ego. And also I never knew she saw me like that. I felt so honored and proud. I didn't want her to know what had been bothering me, because she always thought I was a smart and confident girl who gave the fullest to what I was doing. She would either be disappointed I changed or be angry I gave up, and I didn't want both. And hey, yes I'm still that person. I know my aspiration changed a bit but not my spirit. I like to kinda give speech to my friends and family, be it about cosmetics or products I think are good, or about a new knowledge, and they tend to finally use/believe the same products I "advertise".

Since I got pregnant, I've read everything there is to read and I can say there's almost nothing about pregnancy, kids and baby stuff I don't know of. Many women do this too, but many don't, and that's enough of a great deal. I'm something with extra 

Back to what I stated on the first paragraph, I know I'm good as a mom, but not too good a stay at home mom IF too long *grin*. Often, while washing clothes or mopping the floor, I thought, "Shouldn't I be inspiring people somewhere?" Also the fact that I can write this long proves I need something to do.

Cheers.

Selasa, 22 Mei 2012

Girls' Night Out

So my sister, Nina, texted mom and I to come meet her at the mall and watch The Avengers. As much as I wanted to watch too, I can't. Oh well, someday...!  But I decided to come rather than spending the afternoon at home, which I regretted partly because I needed double energy and pair of handsss! However, my girl could have fun (I think), and that matters.

A bit anxious when Nina and mom got into the theater. Didn't quite plan what we were doing in the next two hours. We started with walking around, which maybe was not a very right decision. Look what we were stuck on.

Excitement stare


After minutes of waiting for her hysteria to fade away (which was useless), I lifted her (with effort!) and went somewhere far from that heaven of hers. After going around aimlessly, I remembered we could go to Fun World *grin*. I wouldn't have to carry her *my back pained ouch* and she could have fun there too. When we got there her eyes were dreamy. She pointed here and there, couldn't decide where to go first, until we found cars of cartoon characters, a few of which were her favorites *hurray*. Recently Nikki found out she's in love with Hello Kitty too *aaw*. So we decided to play with the kitty first :)


Then across there was Doraemon, her favorite too *hugs*.


Then we tried a carousel. It looked cute, until I swipe the game card and it turned on, some melody of what was like those in horror movies were played. I tried to smile and laugh at her to cheer her up but she didn't move.


And when the music stopped she almost cried and asked me to lift her :D

I got so tired, didn't know about her, but she didn't complain. Afterwards I took her to sit at JCo to enjoy some frozen yogurt.






Oh mama, this 10 kilo of full power got my energy run out so fast, LOL. But it was something to see your unstoppable smiles and laughs and excited shrieks. I really hope you had a great time, love :)

Life's fun :)

Kamis, 08 Maret 2012

Mam Nasi Tim, Akhirnyaa....

Enam hari menjelang Nikki setaun baru coba bikin nasi tim. Soalnya selama ini rada bingung sama pengertian nasi tim, cara buatnya, dan apa bedanya gitu sama nasi yg dibikin lembek aja. Terinspirasi waktu kemaren ini liat2 resep, rencananya pengen buat makan sendiri, eh tapi kepikiran juga, kenapa ga coba buat Nikki juga ;p

Selama ini sejak Nikki kira2 umur 9 bulan, aku kasih dia nasi yg dibejeg-bejeg (sangat ga artistik ya namanya, ckck). Asal mulanya karena aku liat dia koq udah males sih makan bubur. Kalo disuapin buka mulutnya setengah, fiuhh.... Suatu hari waktu lagi makan siang bareng, iseng2 aja kasih Nikki makan nasi dari piring sayah, karena dia koq kayanya kepengen, eh malah mangap gede. Tapi perasaan mau kasih nasi masih ragu, abisnya dia belom ada gigi geraham buat ngunyah, jadi mulai besoknya coba kasih nasi yg dipencet-pencet pake sendok, dan mau.... :)

Tapiiii, lama2 bosen juga tiap hari bejegin nasi haha. Tiap sebelom masak selalu mikir mau coba yang lain ah... Pernah coba bikin pastel tutup, yah so-so aja sih, Nikki makannya memang ga banyak :( Dan kadang2 kalo liat dia mam nasi bejeg itu koq kaya bukan dikunyah nasinya tapi dihisap2 gitu, kaya lagi mam permen. Baca di blog orang anaknya udah pada mam nasi sih umur segitu. Ya sudah langsung bertekad deh bikin nasi tim.

Langsung aja, berikut ini lah yang sayah masak:

Nasi Tim Ayam Tomat
Bahan:
Filet ayam dicincang, campurin maizena dikit biar ga pera
Air
Tomat
Bawang Putih
Tulang ayam secukupnya untuk dibikin kaldu

Cara:
- Tumis bawang putih dan ayam sampai ayam terpisah2 kecil2, lalu masukkan air secukupnya untuk lunakin ayam, setelah air surut n ayam lunak matikan kompor.
- Tomat cemplungin ke air panas 3 detik, angkat trus kupas kulitnya, potong2 dadu, campurkan ke bahan ayam.
- Tata masakan ayam ke mangkok kecil di lapisan dasar mangkok, lalu sendokkan nasi ke atas lapisan ayam, sambil agak ditekan2 biar rata n padat.
- Tuang kaldu ayam sampai kira2 menutupi seperempat susunan ayam+nasi.
- Masukkan mangkok ke dalam panci yang berisi sedikit air, masukkan mangkok kecil dalam panci, masak lagi kira2 15 menit atau sampai nasi lembek.

* Resep ini dasarnya aja, bisa dimodifikasi tambahin jamur, jahe, atau pakai daging lain.
* Kalo di resep aslinya, nasi dimasak dulu pakai air kaldu, hehe ini sistem cepat. Tapi rasa nasinya ternyata ngaldu banget koq, ga seperti perkiraan sebelumnya. Karena pernah coba masak nasi ayam pake rice cooker, nasinya tawar. Nasinya walau keliatannya butirannya masih utuh, tapi lembut bgt, cpt hancur pas dikunyah Nikki.
* Nasi tim bisa dihidangkan dengan kuah. Kaldu ayam ditambahin sawi hijau, trus ditaburin bawang putih goreng atau dimasukin bawang putih cincang waktu rebus sayur, trus masukin minyak wijen sedikit.


Our Home: Starting Construction :)

Horeee, setelah kira2 6 bulan beli rumah, akhirnya mulai renov juga *lap peluh*. Rumah mungil kami berlokasi di Graha Raya Bintaro, belakangnya Alam Sutera. Tanggal tepatnya mulai direnov itu hari Minggu, 4 Maret 2012, perkiraan 2-3 bulan kelar :D

Dari saat abis beli rumah sampe akhirnya mulai dibangun, mikir terus, udah mau dibangun, udah mau dibangun... Setelah lewat 1 bulan, 2 bulan, 3 bulannnnn, sampe lupaaa udah punya rumah sendiri huhu. Tadinya punya rencana mau ngerayain ultah pertama Nikki di rumah baru n ngundang emak2 bawel sekalian housewarming gituh, tapi ga kesampean deh. Gapapa, kan masih ada ultah2 berikutnya *menenangkan diri sendiri*.

Rumahku, semoga cepet kelar ya kamu dibangunnya, ga sabaran mau ngeliat wujud makeover-mu :)

Ini dia wujud BEFORE rumah mungil kami:


Selasa, 31 Januari 2012

At 10,5 month: Should I night wean my baby daughter?

Kira-kira 1 minggu yang lalu ga sengaja baca post artikel night weaning. Baru tau ternyata banyak yang ngalamin yang aku alamin. Nikki udah 10 bulan lebih tapi masih breastfeed malam, lebih dari 5x *lap peluh*. Katanya standarnya umur segitu at least 1x nyusu sampe pagi, wow senangnyaaa kalo itu terjadi hehe. Bingung gimana bisa, secara Nikki setiap 2 jam (atau kurang) bakal bangun n nangis kaya anak kejedot, alias kejer, dan selama ini yang manjur cuma disusuin.

Baca punya baca artikel itu, cara untuk night wean adalah: coba tenangin baby dengan cara lain selain nyusu, misalnya tepok2in; kalau co-sleep dengan baby, mamanya bobo ga di sebelah baby tapi papanya dan kalau nangis papanya yang ambil alih tenangin. Huhu 3 hari dicoba ga berhasil sekalipun. Ujung2nya aku pindah ke sebelah dia dan langsung sodorin mik.

Tapi setiap hari terus mikirrrr dan berharap Nikki bisa mik malam sewajarnya anak umur segitu ;(

Sampai hari ini...
Habis Nikki bobo jam setengah 8, aku nyalain komputer untuk ngetik (baca: sibuk main dulu). baru 15 menit Nikki bangun, nangis sambil guling2 setengah kasur, akhirnya nyusu, trus bobo. 15 menit kemudian, deja vuuu...! Bangun, kucek2 mata terus sambil nangis2. Terus kepikiran tadi habis main sore trus bobo ga cuci tangan, apa kegatelan matanya ya?? Jadi kita cuci tangan dulu, terus balik ke ranjang. Aku bertekad berusaha boboin tanpa mimik (kejammm). Atur bantal dipepetin kanan kiri Nikki, terus dimpok2in. Dia masih bolak balik kiri-kanan, tapi ga nangis. Lumayan kemajuan. Terusss, kepikiran aku ngambil guling pooh dia (Nikki ga tau gimana bisa senengggg banget karakter kartun, kalo ketemu langsung mau kiss. tapi yang paling dia sayang adalah pooh) yang langsung dipeluk sambil bengong. Wah, ngeliat peluang emas, aku makin getol pok2in dia sambil ssshush shussh shussh. Dannnn, Nikki bobo dalam 5 menit *huggg*. Tanpa mimik, horeee. Terus aku balik ke komputer n mulai ngetik lagi. 1 jam kemudian mulai deh dia resah sampe akhirnya merengek terus duduk. Tetep lumayan soalnya ga nangis kenceng. Aku coba tepokin tapi dia ngga mau. Kugendong terus kasih mik air putih dari straw bottle, yang hebatnya dia minum cukup byk. Habis itu coba dimpok2in lagi, ehhhhhhhh bobo.... hueeeeee..... antara bangga dan sedih. Gimanaa..... gimana kalo berhasil? *ini gimana sih berhasil koq malah sedih*. Langsung deh pikiran melayang jauh ke saat bener2 wean dia nanti :((, sanggup ga ya. 1 menit Nikki bobo terus aku taro balik ke ranjang. Pas dia buka mata, aku bilang, "Ini Pooh," terus dia peluk Poohnya dan tidur lagi. Meweeekkkk...... Babyku udah gede ;'(. Semoga malam ini awalnya kamu tambah pinter n gede yaa. Mami loves u very much.



** standar baby umur 10 bulan ke atas memang 1x breastfeed tengah malam, tapi bukan berarti harus. Untuk mama yang enjoy aja berapa kalipun nyusuin tengah malam, silakan lanjut, pada akhirnya baby akan belajar untuk tidur sepanjang malam koq. Tapi untuk mereka yang mengalami kelelahan atau mau memulai night weaning, silakan juga :). Artikel lengkapnya bisa disearch di google.